Home Start Back Next End
  
29
pula  bagian  dari  retorika  yang  memang  telah  ada  sebelum  era  Meiji,  yaitu  melalui
rakugo kodan   dan   rokyoku Juga   menuru Tomasi puisi-puisi  klasik  Jepang
menunjukkan  penggunaan  bahasa  yang  sangat  teratur  secara  linguistik  dan  bernilai
estetik.
Retorika
dalam
puisi-puisi
Jepang
seringkali
menggunakan
majas
perbandingan
seperti
metafora,
simile
dan
personifikasi.
Majas
seperti
ini
seringkali
digunakan
untuk
memberikan sebuah
gambaran
dari sebuah
konsep,
untuk
menekankan
sebuah
pemikiran
dan untuk
membuat
seseorang
terpengaruh
dalam
tingkat
emosional
dan
intelektual.
Namun,
sebagai
pengecualian,
tidak seperti puisi-puisi
Jepang
lainnya,
haiku
tidak
menggunakan
majas semacam
itu (Wakan, 1993 : 62).
Dalam
karya-karya
Jepang,
majas yang paling
sering
ditemui
adalah
majas
metafora.   Metafora   selalu   menjadi   majas   yang   paling   menonjol,   seperti   yang
diungkapkan
oleh Sato (1992 : 113) di bawah ini:
????????????????????????????????
????? ???????????????????????????
??????????????????????????????? ?
????????????????????????????????
????????????????????????????????
??????????????????????????????
Terjemahan:
Sejak jaman dahulu,
bahkan
sampai
sekarang,
metafora
selalu
menjadi
titik
perhatian  dalam  retorika.  Pada  paruh  kedua  abab  ke-sembilan  belas,  retorika
klasik telah
benar-benar
ditinggalkan,
namun
hanya
metafora
yang
terus menarik
minat
para
filsuf
dan
penyair.
Jika
dihitung,
memang
tidak
mungkin,
namun,
buku-buku
dan disertasi
mengenai
teori
metafora
yang
telah
diteliti
terdapat
ratusan,
ribuan,
bahkan
tidak terhitung.
Pertanyaan
mengenai
metafora
pun telah
muncul, bahkan telah dipikirkan.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter