Home Start Back Next End
  
Tionghoa. Sari beritanya sebagian besar dikutip dari surat-surat kabar Tionghoa
perantauan
dan
beberapa
kutipan
lain
dari
surat
kabar
Eropa.
Surat
kabar
ini
berhenti
terbit pada paruh kedua 1889.
Kemudian
ada
surat
kabar
lainnya
yang
bernama Sinar
Terang
mengawali
penampilan reguler hariannya pada 25 Juni 1888 dan editor pertamanya adalah
W.Meulenhoff.
Kecuali
satu
di
Serang,
semua
distributornya
adalah
orang
Tionghoa
yang tinggal di Bogor, Bandung, Cianjur, Sukabumi, Garut, Cirebon, Semarang, Demak,
Surabaya, Tegal, dan Padang.
Lima tahun kemudian, seorang peranakan lain bernama Oeij Tjai Hin, yang sudah
bergerak
dalam dunia
penerbitan
memiliki
sebuah
percetakan,
menjadi
editor Bintang
Barat, menyusul keluarnya J. Kieffer dan E.F. Wiggers yang kemudian mendirikan
Bintang   Betawi Tidaklah  mengejutkan  dibawah  Oeij  Tjai  Hin,   Bintang   Barat
menerbitkan lebih banyak artikel untuk memanjakan selera para pembaca Tionghoa dan
makin banyak diantara mereka yang menyumbangkan artikel yang diminati orang
Tionghoa. Selain itu penerbit Bintang Barat juga menerbitkan sebuah surat kabar Minggu
pertama
dalam
bahasa
daerah,
bernama
Courant
Doeminggoe,
surat kabar ini juga
disunting
oleh
Oeij
Tjai
Hin
dan
nomor contohnya
keluar
pada
28
Januari
1894.
Akan
tetapi menjelang 1900 baik Bintang Barat
maupun
edisi
Minggu-nya, Courant
Doeminggoe, terpaksa menghentikan penerbitannya. Pada tahun 1894, Yap Goan Ho
menerbitkan surat kabar edisi contoh
Chabar Berdagang, sebuah surat kabar pengiklan
komersial.
Tetapi surat kabar
ini tidak pernah berlanjut dan segera bangkrut karena
gagal
mendapatkan respon yang menggembirakan dari pelanggan.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter