bagus
aksi
yang
menggambarkan
suatu
rencana, didalamnya
juga
teridentifikasi
dimana
manajer
mungkin
perlu
untuk
melakukan
perbaikan atau
penyesuaian
dalam
rencana
yang
akan datang dan kegiatan pengembalian.
Dapat
dikatakan
bahwa
pengukuran
kinerja
adalah
suatu
proses
atau
sistem
penilaian
mengenai pelaksanaan kemampuan kerja suatu perusahaan berdasarkan standar tertentu
yang
dilakukan
terhadap
berbagai
aktifitas
dalam
rantai
nilai
yang
ada
pada
perusahaan.
Hasil
pengukuran
tersebut kemudian digunakan sebagai
umpan balik
yang akan memberikan
informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik di mana perusahaan
memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas aktifitas perencanaan dan pengendalian.
2.1.4 Manfaat Pengukuran Kinerja
Menurut
Lynch
dan
Cross
(Yuwono,
2004,
p29-30), Manfaat
sistem
pengukuran
kinerja
yang baik adalah sebagai berikut:
1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa
perusahaan lebih dekat dengan pelanggannya dan membuat seluruh orang
dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan.
2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata rantai
pelanggan dan pemasok internal.
3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya
terhadap pemborosan tersebut (redu©tion of waste).
4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih
konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.
5. Membangun konsensus untuk melakukan perubahan dengan memberi reward
atas perilaku yang diharapkan tersebut.
Secara lebih luas, Mc.Mann dan
Nanni (Yuwono,
2004, p30) memberikan 24 atribut
bagi
suatu sistem pengukuran kinerja yang baik sebagaimana terlihat pada tabel 2.1
|