27
dimana:
Q
u
B
=
=
beban vertikal ultimit, dapat miring dan eksentris (kN)
lebar pondasi (m)
L
=
panjang efektif pondasi (m)
B
=
lebar efektif pondasi (m)
koreksi
sudut
geser
dalam
sehingga
nilai
sudut
geser
dalam
f
ps
=
1,1 f
tr
dengan
f
ps
adalah sudut geser dalam yang digunakan dalam perhitungan daya dukung tanah dan f
tr
adalah sudut geser dalam dari uji triaksial.
2.1.6
Analisa Vesic
Vesic
menganalisa daya dukung tanah berdasarkan prinsip superposisi yang
diperoleh dari beberapa peneliti, yaitu:
Usulan Reissner (1924)
:
q
q
= p
0
.N
q
dengan nilai
N
q
=
e
(p tan f )
tan
2
(45° + f 2)
Analisa Prandtl (1924)
:
q
c
=
c.N
c
dengan nilai
N
c
=
(
N
q
-
1) cot
f
Usulan Caquot - Kerisel (1953) :
q
?
= 0,5
B?N
?
dengan nilai
N
?
=
2(
N
q
+
1) tan
f
Superposisi
dari
ketiga
persamaan
tersebut
adalah
q
u
=
q
c
+
q
q
+
q
?
.
Dengan
mensubstitusikan nilai dari tiga persamaan di atas maka diperoleh nilai daya dukung:
q
u
=
cN
c
+
p
0
N
q
+
0,5
B?N
?
(2.26)
Analisa
daya
dukung
Vesic
memperhitungkan
faktor
kedalaman
pondasi,
kemiringan dan eksentrisitas beban, kemiringan dasar dan kemiringan permukaan seperti
halnya Brinch Hansen. Analisa ini dinyatakan selengkapnya sebagai berikut.
q
u
=
Q
u
B'.L' =
s
c
d
c
i
c
b
c
g
c
cN
c
+
s
q
d
q
i
q
b
q
g
q
p
0
N
q
+
s
?
d
?
i
?
b
?
g
?
0,5
B.? .N
?
(2.27)
|