24
Usaha
manusia
untuk
mengubah kondisi
iklim
luar
yang
tidak sesuai menjadi iklim dalam (bangunan) yang sesuai
seringkali tidak seluruhnya
tercapai. Dalam banyak kasus,
manusia
di
daerah
tropis
seringkali
gagal
menciptakan
kondisi termis
yang
nyaman
di
dalam
bangunan. Ketika
berada
di
dalam
bangunan,
pengguna bangunan justru seringkali
merasakan udara ruang
yang
panas,
sehingga kerap
mereka
lebih
memilih
berada
di
luar
bangunan.
Pada saat arsitek
melakukan tindakan
untuk
menanggulangi
persoalan
iklim dalam bangunan yang dirancangnya, ia secara
benar
mengartikan
bahwa
bangunan adalah
alat
untuk
memodifikasi iklim.
Iklim
luar
yang
tidak
sesuai
dengan tuntutan
penyelenggaraan
aktivitas
manusia
dicoba
untuk
diubah
menjadi
iklim
dalam
(bangunan)
yang sesuai.
Para
arsitek
yang kebetulan
hidup,
belajar
dan
berprofesi di
negara
beriklim
sub-tropis,
secara
sadar
atau
tidak
atau
karena
aturan
membangun setempat
kerap
melakukan tindakan
yang
benar.
Karya
arsitektur
yang
mereka
rancang
selalu
didasari
pertimbangan untuk
memecahkan
permasalahan iklim
setempat
yang
bersuhu
rendah.
Bangunan
dibuat
dengan dinding rangkap
yang
tebal,
dengan penambahan
bahan
isolasi panas di
antara kedua
lapisan dinding sehingga panas
di dalam bangunan tidak mudah dirambatkan ke udara luar.
|