21
2.4.2
Sejarah
Istilah
soft
computing dicetus
pertama
kali
pada
tahun
1990
sehubungan
dengan
ide
untuk
mendirikan
BISC
(Berkeley
Initiative
in
Soft
Computer) oleh
Prof.
L.A.Zadeh dari
Berkeley
University.
Soft
computing,
berbeda
dengan
conventional
(hard)
computing,
memungkinkan toleransi
terhadap
input,
proses
dan
output
yang
bersifat
tidak
akurat(imprecision),
tidak
pasti
(uncertainty)
dan
setengah benar (partial truth).
2.4.3
Soft Computing sebagai Solusi
Metoda
soft
computing menempati
posisi
yang
menarik
dalam
perkembangan
metoda komputasi dan
pemecahan
masalah pada
saat
ini.
Hal
ini
karena
ditawarkan solusi
yang
menarik
dan
kemudahan
implementasi dari
metoda
ini
untuk
memecahkan
masalah-masalah yang
tadinya
sangat
sulit
dipecahkan dengan
komputer
dengan
menggunakan
metoda
komputasi
konvensional.
Dengan
adanya
toleransi
terhadap imprecision, uncertainty dan
partial
truth,
diharapkan
akan
dapat
menciptakan suatu
system
yang
cerdas
(intelligent
systems),
handal
(robustness),
mudah
diproses
atau
dijalankan (tractability) dan
membutuhkan biaya
yang
lebih
murah
(low
solution
cost).
Karakteristik
ini
menempatkan
soft
computing sebagai
salah
satu
solusi
yang
dapat
digunakan
untuk
memecahkan berbagai
masalah
yang
terdapat
pada
domain dunia
nyata
(real-world domain).
Disekeliling kita
terdapat
banyak
contoh
dari
berbagai
masalah
yang
berkarakteristik demikian, antara lain :
|