2.6 Pengertian
Korelasi
Korelasi
adalah
asosiasi
(hubungan)
antara
variabel-variabel
yang
diminat,
apakah
data
sampel
yang
ada
menyediakan
bukti
cukup
bahwa
ada
kaitan
antara
variabel-variabel
dalam
populasi
asal
sampel,
jika
ada hubungan,
seberapa
kuat
hubungan
antara
variabel
tersebut.
Keeratan
hubungan
itu dinyatakan
dengan nama
koefisien
korelasi
atau bisa
disebut
korelasi
saja.
Perlu
dicatat
bahwa
dalam
korelasi
itu
kita
belum
menentukan
dengan
pasti variabel independent
dan dependent-nya
seperti yang kita lakukan dalam analisis
regresi. (modul praktikum lab statistik manajemen,
universitas
Bina Nusantara 2006, p.23).
Korelasi digunakan
untuk mengetahui
erat tidaknya
hubungan
antar variabel. Apabila
ternyata
hasil
analisis
menunjukkan
hubungan
yang
cukup
erat,
maka
analisis
dilanjutkan
ke
analisis regresi sebagai alat meramalkan
(forecasting)
yang sangat
berguna untuk
perencanaan.
Analisis
korelasi
yang
mencakup
dua
variabel
X
dan
Y
disebut
analisis
korelasi
linear sederhana. Sedangkan
yang mencakup
lebih dari
dua
variabel disebut analisis
korelasi
linear berganda.
Hubungan
dua
variabel
ada
yang
positif
dan
ada
yang
negatif.
Hubungan
x
dan
y
dikatakan
positif
apabila
kenaikan
(penurunan)
X pada
umumnya
diikuti
oleh
kenaikan
(penurunan)
Y,
dan
sebaliknya jika
dikatakan negatif
kalau
kedua
variabel
tersebut
mengalami
kenaikan
(penurunan)
secara
tidak
bersamaan.
Korelasi
positif
yang
tinggi
antara
kedua
peubah
terjadi
bila
titik-titik
menggerombol
mengikuti
sebuah
garis lurus dengan
kemiringan
positif, jika kemiringannya
negarif maka terjadi korelasi negatif yang tinggi.
Kuat
dan tidaknya hubungan antara X
dan
Y,
apabila hubungan X
dan
Y
dapat
dengan
fungsi linear (paling
tidak
mendekati).
Nilai koefisien
korelasi ini paling
sedikit
-1 dan
paling
besar
1. jadi jika r = koefisien
korelasi,
nilai r dapat dinyatakan
sebagai berikut:
-1
=
r = 1.
Artinya kalau
r
=
1
hubungannya sempurna dan
positif
(mendekati 1,
hubungan
|