![]() R
X
¹.
X
².Y
=
r
2
X
1.Y
+
r
2
X
².Y
-
2(r
X
¹.Y
).(r
X
2. y
).(r
X
¹.
X
²
)
2
1
-
r
X
1. X 2
Selanjutnya, untuk mengetahui signifikasi Korelasi Ganda bandingkan
antara
probabilitas
0.05 dengan probabilitas Sig sebagai berikut:
Hipotesis:
Ho : Tidak ada hubungan
yang signifikan antara variabel
X
1
dan
X
2
dengan
variabel
Y
Ha : Ada hubungan
yang signifikan antara variabel
X
1
dan
X
2
dengan variabel
Y
2.7
Uji Validitas
dan Reliabilitas
2.7.1
Uji Validitas
Menurut
Simamora
(2004, pp.58-59),
validitas
merupakan
suatu
ukuran
yang
menunjukkan
tingkat
kevalidan
atau
kesahihan
suatu
instrumen.
Suatu
instrumen
dianggap
valid
apabila
mampu
mengukur
apa
yang
diinginkan.
Dengan
kata
lain,
mampu
memperoleh
data
yang
tepat
dari
variabel
yang
diteliti.
Misalnya,
meteran
dapat
mengukur
tinggi
badan
dengan
tepat (dalam hal ini tinggi badan adalah variabel penelitian).
Dalam
menyusun
kuesioner,
pertanyaan
yang
ingin
diajukan
perlu
dipastikan.
Untuk
menentukannya,
sebelumnya
harus sudah jelas
variabel
apa
yang
diukur. Variabel masih
bisa
dipecah menjadi
subvariabel
atau
indikator.
Apabila
penyusunannya dilakukan sesuai
prosedur,
sebenarnya
kuesioner
telah memenuhi
validitas
logis.
Oleh
karena itu
validitas logis
sangat dipengaruhi
oleh
kemampuan
peneliti
dalam
memahami
masalah
penelitian,
mengembangkan
variabel penelitian, serta menyusun
kuesioner.
Validitas
logis
belum
memiliki
bukti
empiris.
Sebuah
kuesioner
yang
disusun
secara
hati
hati
dan dapat dipertimbangkan
valid logis, ada baiknya diuji untuk mengetahui
validitas empirisnya.
|