Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen,
peneliti dapat
melakukan
try out
dengan
memakai
responden terbatas
dahulu.
Dari
try
out
ini,
ada
dua
macam
validitas
sesuai dengan cara pengujiannya,
yaitu validitas eksternal
dan validitas internal.
a. Validitas
Eksternal
Validitas
instrumen
dapat
dicapai
apabila
data
yang
dihasilkan
dari instrumen
tersebut sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel yang diteliti.
Menurut Umar (2005, p.185), validitas eksternal adalah validitas yang diperoleh
dengan
cara
mengkorelasikan
alat
pengukur
baru
dengan
tolak
ukur
eksternal,
yang
berupa alat ukur yang sudah valid.
b.
Validitas Internal
Menurut
Simamora
(2004,
pp.59-60),
validitas
internal
dapat dicapai apabila
terdapat
kesesuaian
antara
bagian
bagian
kuesioner
dengan
kuesioner
secara
keseluruhan.
Dengan
kata
lain,
apabila setiap
bagian
di
dalam
kuesioner
mendukung
misi kuesioner secara keseluruhan,
yaitu mengungkap
variabel penelitian yang
telah ditentukan
sebelumnya.
Bagian kuesioner dapat berupa butir
butir
pertanyaan
secara sendiri sendiri, dapat pula berupa
faktor, yaitu kumpulan
beberapa
butir
yang
memiliki
keterkaitan.
Sehubungan
dengan
kenyataan
ini,
maka
dikenal adanya validitas butir dan validitas faktor.
Dalam
penelitian
ini
akan
digunakan
uji
validitas
internal
dengan
menggunakan
teknik
validitas
butir.
Teknik
ini
dilakukan
dengan
mengkorelasikan
skor
butir
butir
pertanyaan
(sebagai variabel X) dengan
skor total (sebagai variabel Y).
Menurut
Masrun
(1979) sebagaimana
dikutip
oleh Sugiyono
(2005,
p.124),
syarat suatu
pertanyaan
dianggap
valid adalah bila korelasi
antara butir dengan
skor
|