21
dan
antar
perusahaan.
Dengan
demikian,
komitmen
dan
kemampuan
seseorang
untuk
belajar
merupakan
faktor
yang
essensial
terutama
bila
dikaitkan
dengan
proses
penciptaan dan berbagi knowledge. Proses penciptaan dan berbagi knowledge
berlangsung
melalui
cara-cara
dimana
organisasi dan
anggotanya
bekerja
mencapai
visinya
sehingga
proses
penciptaan dan
berbagi knowledge
yang
tampak
ke
permukaan
merupakan
suatu
hal
yang
bersifat
ilmiah.
Artinya,
penciptaan
dan
berbagi
knowledge
merupakan aktivitas yang sudah membudaya di dalam organisasi.
Menurut
Quinn
(Tjakraatmadja
dan
Lantu,
2006,
p146),
learning
organization
yang cerdas
merupakan organisasi
yang
mampu
mengembangkan keunggulannya secara
berkelanjutan, dari
kegiatannya
yang
berbasiskan pada knowledge dan
pelayanan,
dengan mengandalkan kekayaan
intelektualnya. Nilai perusahaan akan
meningkat secara
berkelanjutan, jika setiap anggota dari organisasi
tersebut, baik sebagai
individu ataupun
secara
bersama-sama dan
mampu
menumbuhkembangkan knowledge
yang
dimilikinya,
untuk
memaksimumkan manfaat
dari
keberadaan
teknologi
yang
dimilikinya,
atau
mampu
memberi respons
pada
kebutuhan pelanggan
secara
lebih
kreatif.
Nilai
perusahaan
merupakan
hasil
atau
akibat
dari
kemampuan
learning
organization
untuk
mengungkit
dan
memberdayakan kompetensi
pekerja
sebagai
bibit
unggul
untuk
membangun
modal
maya
organisasi yang
bersifat
unik,
karena
modal
maya
organisasi
yang dihasilkan para knowledge worker tidaklah mudah ditiru oleh pesaing.
Menurut
Tjakraatmadja
dan
Lantu
(2006,
p105),
karakteristik
dari learning
organization adalah :
1.
Organisasi
akan tumbuh
dan berkembang
(mampu belajar secara berkelanjutan)
dengan baik jika dihuni oleh
manusia-manusia dewasa
yang
memiliki kualitas
unggul (memiliki kompetensi kerja yang unggul).
|