77
perusahaan
dengan
strategi
yang
diperoleh
dari
swot
matrix.
Setelah
mendapatkan
strategi
perusahaan
langkah
berikutnya adalah
menurunkan strategi-strategi tersebut
menjadi
strategi
divisi
marketing
yang
mendukung
perusahaan
mencapai
visi
dan
misinya.
3.
Strategi divisi marketing akan diturunkan kembali ke
dalam knowledge goals
(dengan
menggunakan metodologi
Probst) yang
menjadi pijakan dalam
pembangunan
One Stop
Knowledge SSA Systems pada divisi marketing. Knowledge
goals
dikelompokkan
menjadi
tiga
yaitu normative
knowledge
goals,
strategic
knowledge
goals
dan
operasional knowledge
goals.
Knowledge goals
akan
memberikan panduan dan
memudahkan penentuan
arah dan strategi untuk
mencapai
tujuan pembangunan One Stop Knowledge SSA Systems.
4. Langkah
berikutnya
adalah
melakukan
knowledge
identification
(dengan
menggunakan
metodologi
Probst).
Mengidentifikasi knowledge-knowledge yang
dimiliki oleh perusahaan dari
lingkungan
internal perusahaan (visi dan
misi, struktur
organisasi, proses
bisnis,
aktifitas
kerja
dan
prosedur
kerja).
Knowledge
identification akan
dikelompokkan
menjadi
tiga
yaitu
:
structural
knowledge,
functional
knowledge dan
behavioral
knowledge.
Dari
masing-masing kelompok
knowledge ini akan dikelompokkan kembali menjadi tacit dan explicit.
2.3.2
Tahap Perancangan
Setelah
melakukan analisis,
tahap
berikutnya adalah
melakukan perancangan
sistem
untuk pembangunan One Stop Knowledge SSA Systems. Pada tahap perancangan,
ada beberapa langkah, yaitu :
|