26
4. Kehilangan informasi relatif sedikit dalam hal data hilang
Kelemahan utama dalam
RAL
terutama
hanya cocok pada percobaan dengan
jumlah
perlakuan yang sedikit dan materi percobaan yang homogen.
2.10.2 Pengacakan dan Denah Rancangan
Untuk
percobaan
dua
faktor
dengan
rancangan
dasar
RAL,
satuan
percobaan
yang
perlu disediakan sebanyak kombinasi dari dua
faktor tersebut dikali banyaknya ulangan
percobaan. Perlakuan
yang
ditempatkan pada
satuan
percobaan
ditentukan
secara
acak
dengan teknik pengacakan tertentu.
Misalkan faktor
yang
ingin
dicobakan adalah
faktor
A
dengan
2
taraf
(A1,
A2)
dan
faktor
B
dengan 2
taraf
(B1,
B2).
Percobaan
faktorial 2
X
2
menghasilkan 4
kombinasi
perlakuan
yaitu:
A1B1,
A1B2,
A2B1,
A2B2
dan
masing-masing kombinasi
akan
diulang 3
kali.
Apabila
Setiap
percobaan
akan
diukur
4
respons
,
maka
satuan
percobaan
yang
perlu disediakan sebanyak 2
X
2
X
3
=
12
unit, dan terdapat 4
X
12
=
48
pengamatan
perubahan respon.
2.11 Analisis Ragam Multivariate
Pada
dasarnya
proses
komputasi
dalam
analisis
ragam
multivariate mengikuti
prosedur
yang
serupa
dalam
analisis
ragam
univariate, sehingga
bagi
yang
telah
memahami secara baik tentang analisis ragam
univariate tidak akan
mengalami kesulitan
dalam
memahami
analisis
ragam
multivariate. Model
linear
dari
analisis
ragam
multivariate mengikuti
model
linear
analisis
ragam
univariate,
kecuali
menambahkan
subskrip
yang
menyatakan adanya
p
buah
variable
respons
yang
diamati
dalam
model
analisis
ragam
multivariate, di
mana
p
>
1.
Kasus
percobaan
dua
faktor
menggunakan
rancangan
acak
lengkap
akan
mengikuti
prinsip-prinsip
dasar
dalam
analisis
ragam
|