Home Start Back Next End
  
51
13. Planned Order Receipts
menyatakan kuantitas pemesanan yang dibutuhkan pada
suatu periode. Planned Order Receipts muncul pada saat yang sama dengan Net
Requirements, akan tetapi ukuran pemesanannya (lot sizing) bergantung kepada
Order Policy-nya. Selain itu juga harus mempertimbangkan Safety stock juga.
14. Planned Order Release menyatakan kapan suatu pesanan sudah harus dilakukan
atau dimanufaktur
sehingga komponen
ini tersedia ketika dibutuhkan oleh
induk
itemnya.
Kapan
suatu
pesanan
harus
dilakukan
ditetapkan
dengan periode Lead
time sebelum dibutuhkan.
15.
Projected
Available
Balance
II
(
PAB
II
)
menyatakan
kuantitas
material
yang
ada
di
tanagn
sebagai
persediaan
pada akhir
periode.
PAB II
dapat
dihitung
dengan cara mengurangkan Planned Order Receipts pada Net Requirements.
PAB II = (PAB II)
t-1
+ (Schedule receipt)
t
(Gross Requirement)
t
+
(Planned Order Receipt)
t
atau dapat disingkat :
PAB II = (PAB I)
t
+ (Planned Order Receipt)
2.1.8.4 Prosedur Sistem MRP
Sistem
MRP
memiliki
empat
langkah
utama
yang
selanjutnya
keempat
langkah
ini
harus
diterapkan
satu
per
satu
pada
periode
perencanaan
dan
pada
setiap item.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
-
Netting :
Perhitungan kebutuhan bersih.
-
Lotting : Penentuan ukuran lot.
-
Offsetting : Penetapan besarnya lead time.
-
Explosion : Perhitungan selanjutnya untuk item level di bawahnya.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter