Home Start Back Next End
  
16
busana mereka dengan bahan-bahan yang diperoleh dari alam sekitarnya.
Sebagai
pakaian
sehari-hari,
kaum perempuan
lazim mengenakan
kain
(tenunan
tradisional Palembang atau kain batik dari Jawa), baju kurung (kooroong) dengan
panjang sebatas lutut, dan tutup kepala (tengkoolook). Rambut disisir dengan rapi dan
diberi minyak lengo (minyak kelapa yang dicampur dengan daun pandan yang diiris
halus, serta dicampur dengan bunga-bunga yang harum). Kemudian rambut ditata
dengan sanggul, yang disebut geloongan coompook atau geloongan temakoo setebek.
Pada
saat
menghadiri
suatu
upacara
adat,
pakaian
yang
lazim
dikenakan
terdiri
atas kain sarung (sewet saroong) batik yang halus, baju kurung yang panjangnya
sampai
lutut
atau
kebaya
yang
tepinya diberi
renda
hingga
menutup
dada
(untuk
remaja putri), rambut disanggul, dan terompah atau selop. Busana ini dilengkapi
dengan sehelai selendang besar yang dipakai dengan rapi menutupi kepala sampai
bahu,
sehingga
yang
nampak
hanya
mata dan
hidung pemakainya. Sebagai perhiasan
pelengkap busana ini adalah kalung emas dengan
liontin
permata
berlian
atau
intan,
rangkaian
peniti
terbuat
dari emas
atau
perak,
gelang
(jenis
gelang
yang
terkenal
disebut
gelang
kepalak
ulo),
serta
gelang
kaki
(yang
terkenal
adalah gelang
sekel
kepalak nago).
Untuk
menghadiri
suatu
upacara
adat
yang
disebut
penganten
mungga,
busana
yang 
dikenakan 
kaum 
wanita 
adalah 
serba 
songket. 
Busana 
ini 
hanya 
boleh
dikenakan oleh perempuan yang sudah bersuami. Songket ini merupakan pemberian
suami ketika
mereka
menikah sebagai
salah satu
mas kawin. Dari
mutu kain songket
tersebut 
dapat 
terlihat 
kekayaan 
atau 
kemampuan 
keluarga 
yang 
memilikinya.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter