Home Start Back Next End
  
19
Dalam tahap
ini
yang
ingin
dihasilkan
adalah
hasil
tenunan
yang
rata
dan
polos.
Untuk itu, langkah pertama yang dilakukan adalah benang yang sudah dikani, salah
satu ujungnya direntangkan di atas meja. Sedangkan, ujung lainnya dimasukkan
kedalam lubang
suri
(sisir).
Pengisian
benang
ini
diatur
sedemikian
rupa
sehingga
sekitar
25
buah
lubang suri,
setiap
lubangnya
dapat
memuat
4
helai
benang.
Hal
ini
dimaksudkan untuk membuat pinggiran kain. Sedangkan, lubang-lubang yang lain,
setiap lubangnya diisi dengan 2 helai benang.
Setelah
benang
dimasukkan
ke
dalam suri
dan
disusun
sedemikian
rupa
(rata),
maka
barulah
benang
digulung
dengan boom yang
terbuat
dari
kayu.
Pekerjaan
ini
dinamakan
menyajin
atau
mensayin benang.
Setelah
itu,
pemasangan
dua
buah
gun
atau
alat
pengangkat
benang
yang
tempatnya
dekat
dengan sisir.
Sesuai
dengan
apa
yang
dilakukan,
pekerjaan
ini
disebut
sebagai
“pemasangan gun
penyenyit”.
Selanjutnya, dengan posisi duduk, penenun mulai menggerakkan dayan dengan
menginjak salah
satu
pedal
untuk memisahkan
benang sedemikian
rupa, sehingga
benang yang digulung dapat dimasukkan dengan mudah, baik dari arah kiri ke kanan
(melewati
seluruh
bidang dayan)
maupun
dari
kanan
ke
kiri
(secara
bergantian).
Benang
yang
posisinya
melintang
itu
ketika
dirapatkan
dengan dayan
yang
ber-suri
akan membentuk kain dasar.
b. Tahap Pembuatan Ragam Hias
Setelah
kain
dasar
terwujud,
maka
tahap berikutnya (tahap yang kedua) adalah
pembuatan
ragam
hias.
Dalam
tahap
ini
kain
dasar
yang
masih
polos
itu
dihiasi
dengan
benang
emas
atau
sutera
dengan
teknik
pakan
tambahan
atau
suplementary
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter