Home Start Back Next End
  
8
menghasilkan
tambahan
bagi
kekayaan
dan
kontak-kontak
kebudayaan.
Hasil-hasil
ini  diperoleh  oleh  para  pemimpin  setempat.  (dalam  istilah  Sriwijaya  sebutannya
adalah datu), dengan hasil ini merupakan basis untuk penggunaan kekuatan ekonomi
dan penguasaan politik di Asia Tenggara.
2.1.2
Sejarah Songket Palembang
Kota Palembang memiliki sejarah yang panjang,
mulai
dari
kejayaan kerajaan
Sriwijaya
sampai Kesultanan Palembang Darussalam.
Kerajaan
Sriwijaya
pada
masa
kejayaannya
sekitar
tahun
683
Masehi
menjadi
cikal
bakal
kota
yang
terletak
di
tepian sungai Musi
ini.
Banyak peninggalan tak ternilai berasal dari kerajaan terkenal
itu, salah satunya adalah budaya wastra (kain) yang indah yaitu songket.
Gemerlap dan kilauan emas
yang terpancar pada kain tenun ini, memberikan nilai
tersendiri.
Rangkaian
benang
yang
tersusun dan teranyam lewat pola simetris
membuat kain ini dibuat dengan keterampilan
masyarakat
yang
memahami
berbagai
cara  untuk  membuat  kain  bermutu,  serta  yang  sekaligus  mampu  menghias  kain
dengan   beragam   desain.   Songket   tradisional  
ini   dibuat   dengan   ketrampilan
masyarakat yang memahami berbagai cara untuk membuat kain bermutu, serta yang
sekaligus mampu menghias kain dengan beragam desain. Kemampuan ini biasanya
diwariskan
secara
turun-temurun.
Sewet
Songket
atau 
kain
Songket 
adalah
kain
yang  biasanya  dipakai  atau  dikenakan  sebagai  pembalut  bagian  bawah  pakaian
wanita. Biasanya sewet ini berteman dengan kemban atau selendang.    
Bahan  sewet
songket ini ditenun secara teliti dengan mengunakan bahan benang sutera. Ciri khas
songket
Palembang
terletak
pada
kehalusan
dan
keanggunannya
sangat
menonjol
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter