10
Sriwijaya juga
menjadi pusat
agama Budha. Pusat kerajaan Sriwijaya, sekarang kota
Palembang,
merupakan
tempat
persinggahan pendeta
dari
Srilangka
dan
India
yang
akan pergi ke Cina. Itulah sebabnya budaya India ikut mempengaruhi motif hias kain
songket Palembang. Disamping itu pengaruh dari Cina juga melekat pada seni tenun
Palembang terutama pada penerapan warna merah dan warna keemasan pada kain
songket. Karena adanya pengaruh budaya dari
luar tadi terciptalah kain tenun dari
Sriwijaya yang sangat indah dan bervariasi. Dengan demikian kain songket ini
termasuk hasil budaya daerah yang harus dilestarikan.
2.1.3
Songket
Songket adalah kain tenun yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan
sebagai hiasan dengan menyisipkan benang perak, emas atau benang warna di atas
benang
lungsin.
Kata
songket
itu
sendiri
berasal
dari
kata
tusuk
dan
cukit
yang
diakronimkan
menjadi sukit, kemudian berubah menjadi sungki, dan
akhirnya menjadi songket.
Konon,
tenunan
dari
daerah
Palembang
sudah
ada
sejak
zaman
Kerajaan
Sriwijaya. Teknologi pembuatannya sebenarnya bukan murni berasal dari daerah
tersebut, melainkan
dari China, India dan Arab. Adanya perdagangan antara bangsa-
bangsa tersebut dengan Kerajaan Sriwijaya menyebabkan terjadinya akulturasi,
yaitu
saling menyerap unsur-unsur kebudayaan yang satu dengan lainnya. Dan, salah satu
unsur
kebudayaan
dari
bangsa-bangsa
asing
yang
telah
diserap oleh masyarakat
Palembang adalah teknologi pembuatan kain tenun yang hingga kini masih dilakukan
|