7
3.
Susu UHT (Ultra-High Temperature processing)
Susu UHT tidak jauh berbeda dengan susu pasteurisasi. Sama-sama
dipanaskan dan memperhitungkan waktu pemanasan, yang
keduanya bertujuan untuk
meminimasi mikroorganisme patogen, namun tetap menjaga keutuhan kandungan gizi
dan menghindari kerusakan sesedikit mungkin.
Hal
yang
membedakan
UHT dengan pasteurisasi,
susu
UHT dipanaskan pada
suhu 140
0
C selama empat detik
untuk
membunuh
semua
mikroorganisme. Karena
itu,
susu UHT juga dikenal dengan sebutan susu steril.
4.
Susu bubuk
Susu bubuk dibuat dari padatan susu yang dikeringkan. Susu jenis ini banyak
ditemukan
di
negara-negara
berkembang
akibat biaya transportasi dan penyimpanan
yang lebih murah, karena tidak memerlukan pendinginan, dibandingkan dengan jenis
susu yang disebutkan sebelumnya.
Untuk
mendapatkan
bentuk
padat,
susu pasteurisasi pertama2
dikonsentrasikan dalam mesin penguapan
sampai menjadi 50% padatan
susu.
Kemudian hasil konsentrat susu disemprotkan ke ruangan panas yang mana
kandungan airnya hampir dapat menguap secara instan, meninggalkan partikel-partikel
murni bubuk susu yg padat. Seperti yang diketahui bersama, proses memanaskan,
apalagi
mendidihkan,
akan
merusak
nutrisi-nutrisi
di
dalam susu.
Untuk
mengatasi
kehilangan
nutrisi,
produsen
susu
bubuk
lalu
menambahkan
berbagai
vitamin,
mineral, dan
zat-zat
lain ke dalam produk susunya agar produk
tersebut tampak kaya
akan nutrisi.
|