Home Start Back Next End
  
32
Proses Prototyping dimulai dari :
1.
Pengumpulan 
kebutuhan 
yang 
dilakukan 
oleh 
pengembang 
software
dengan klien.
2.
Hasil
dari
pengumpulan
kebutuhan
diteruskan
pada
Quick
Design.Quick
Design
ini
memfokuskan
pada
representasi aspek-aspek software yang
dapat dilihat oleh user, misalnya format input dan output.
3.
Quick 
Design 
diteruskan 
pada 
pembentukan 
prototype. 
Prototype 
ini
dievaluasi
oleh
customer
/
user dan
digunakan
untuk
memperbaiki
kebutuhan-kebutuhan software.
Proses
iterasi
terjadi
agar
prototype
yang
dihasilkan memenuhi kebutuhan customer,
juga
pada
saat
yang
sama
developer mengerti lebih baik tentang apa yang harus dikerjakan.
Masalah yang dihadapi oleh prototype paradigm ini adalah :
1.
Customer
hanya
melihat
pada
apa
yang
dihasilkan
oleh
software,
tidak
peduli
pada
hal-hal
yang
berhubungan dengan kualitas software dan
pemeliharaan jangka panjang.
2.
Developer
seringkali
menyetujui
apa
yang
diterangkan
oleh
customer
agar
prototype
dapat
dihasilkan
dengan cepat.
Akibatnya
timbul
pemilihan
sistem operasi / bahasa pemrograman yang tidak tepat.
(Pressman, 2002, p41)
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter