Menurut Picken (1994
:
120), Daikokuten adalah salah satu dari tiga dewa yang berasal dari
India
yang
terdapat
dalam
Shichifukujin. Dalam
Shinto,
Daikokuten
sama
dengan
Okuninushi
no
Mikoto.
Daikokuten
biasanya
digambarkan bertubuh
gemuk
dan
berwajah
tersenyum.
Dia
digambarkan sedang berdiri atau duduk di
atas dua karung beras dan memegang sebuah palu kayu
ajaib
pengabul
di
tangan
kanannya dan
membawa
tas
karung
besar
yang
berisi
harta
yang
digantungkan di pundak kirinya. Dewa Daikokuten merupakan dewa kekayaan.
2.2.2
Peralatan yang Digunakan dalam Shinto
Dalam
setiap
prosesi
upacara
yang
sesuai
dengan
Shinto,
terdapat
berbagai peralatan yang
dipergunakan, baik
dalam
ritual
penyucian
maupun
dalam
prosesi
jalannya
upacara.
Di
bawah
ini
akan dijelaskan lebih lanjut mengenai peralatan yang biasanya digunakan dalam Shinto.
Dalam
ritual penyucian, terdapat
beberapa
peralatan
yang
digunakan sebagai
media
penyucian.
Dengan
kata
lain
dengan mempergunakan peralatan tersebut
secara
simbolis tempat
ataupun
orang
yang dianggap kotor atau tidak beruntung akan kembali menjadi suci dan bersih.
Menurut
Picken
(
1994:
174),
garam
juga
dipergunakan
sebagai
salah
satu
alat
penyucian.
Hal
ini
dikarenakan karena garam memiliki kekuatan yang
lebih
besar apabila dibandingkan dengan air
biasa.
Garam
juga
dipergunakan sebagai
persembahan dan
diletakkan
di
altar
Shinto
bersamaan
dengan
air
dan
nasi.
Selain
garam
Schumacher
(2007)
mengatakan
bahwa
api,
air
biasa,
dan
juga
sake juga digunakan sebagai alat penyucian atau Oharai.
Ono
(
1992:
24-25)
juga
mengatakan
bahwa
peralatan
lain
yang
dipergunakan
dalam
upacara
Shinto adalah Haraigushi, spanduk, dan
pedang. Haraigushi yaitu
sebuah tongkat atau
juga
terkadang sebuah ranting pohon sasaki (cemara) yang disekelilingnya dipenuhi dengan kertas
|