44
Kebutuhan
Î
Motif
Î
Perilaku
Î
Puas atau Tidak
puas. Contohnya, anda
haus (kebutuhan) dan bergerak (motif) untuk mengambil minum. Anda minum (perilaku)
menghasilkan (kepusasan) dari rasa haus.
2.4 Faktor Situasional Organisasi
Kinerja
karyawan
selain dipengaruhi
oleh
individu
sebagai
sumber
daya
manusia, juga sangat
dipengaruhi oleh faktor situasional
organisasi
karena tiap individu
yang satu dengan
yang lainnya memiliki perbedaan satu sama lain, untuk itu
dibutuhkan
dukungan situasi organisasi yang dapat mendukung kerja individu sehingga
menghasilkan kinerja
yang
baik.
Kreitner &
Kinicki
mengungkapkan
bahwa
faktor
situasional
organisasi
terdiri
dari:
(1)
Budaya
Organisasi
(Organizations
Culture);
(2)
Disain Kerja (Job Design); (3) Kualitas Supervisi (Quality of Supervision).
2.4.1 Budaya Organisasi
Budaya
Organisasi
merupakan
salah ciri
khas
suatu
organisasi
untuk
membedakan organisasi yang
satu
dengan
organisasi
yang
lainnya.
Budaya
organisasi/
perusahaan
hanya
dapat dirasakan
oleh
karyawan
setelah
karyawan
tersebut
bekerja
dalam
jangka
waktu yang
cukup
lama.
Persepsi
karyawan
yang
satu dengan karyawan
yang
lain
dapat berbeda-beda
terhadap budaya organisasi
perusahaan. Budaya organisasi/ perusahaan berlangsung dalam jangka waktu
yang lama.
Menurut
Kreitner
and
Kinicki
(2007,
p.76)
Budaya
organisasi
adalah
bagian
dari
nilai
dan
kepercayaan
yang
menggambarkan
identitas
perusahaan (shared
values and beliefs that underlie a
companys
identity). Kreitner dan Kinicki (2007,
p.81) mengemukakan bahwa terdapat empat fungsi dari budaya organisasi,
yaitu:
(1)
Memberi
anggotanya
identitas
organisasi
(Give
Members
an
Organizational
Identify);
(2)
Memfasilitasi
komitmen
kebersamaan
(facilitate colle©tive
|