74
2.8 Pengertian Uji Validitas dan Reliabilitas
2.8.1 Pengertian Uji Validitas
Menurut Simamora (2004, p.58-59), validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat
kevalidan
atau
kesalahan
suatu
instrumen.
Suatu
instrumen
dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu
memperoleh data
yang tepat
dari
variabel yang
diteliti.
Misalnya,
meteran
dapat
mengukur
tinggi
badan
dengan
tepat
(dalam hal
ini
tinggi
badan
adalah
variabel
penelitian).
Dalam menyusun kuesioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu
dipastikan. Untuk
menentukannya,
sebelumnya
harus
sudah
jelas
variabel
apa
yang
diukur.
Variabel
masih
bisa
dipecah menjadi
subvariabel
atau
indikator.
Apabila
penyusunannya
dilakukan sesuai
prosedur,
sebenarnya
kuesioner
telah
memenuhi
validitas logis. Oleh karena itu validitas logis sangat dipengaruhi oleh kemampuan
peneliti
memahami
masalah
penelitian,
mengembangkan
variabel
penelitian, serta
menyusun kuesioner.
Validitas logis belum memiliki bukti empiris. Sebuah
kuesioner
yang disusun
secara
hati-hati
dan
dapat
dipertimbangkan
valid
logis, ada
baiknya
diuji
untuk
mengetahui validitas empirisnya.
Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, peneliti melakukan
try-out
dengan
menggunakan
responden
terbatas
dahulu.
Dari
try-out
ini,
ada
dua
macam
validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu validitas eksternal
dan
validitas
eksternal.
a. Validitas Eksternal
Validitas instrumen dapat dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen
tersebut
sesuai
dengan
data
atau
informasi
lain
mengenai
variabel
yang
diteliti.
|