75
Menurut Umar
(2005,
p.185),
validitas
eksternal
adalah
validitas
yang
diperoleh
dengan cara
mengorelasikan alat pengukur baru dengan tolok ukur eksternal, yang
berupa alat ukur yang sudah valid.
b.
Validitas Internal
Menurut Simamora
(2004, p.59-60), validitas internal dapat dicapai apabila
terdapat
kesesuaian
antara
bagian-bagian
kuesioner
dengan kuesioner
secara
keseluruhan.
Dengan kata lain, apabila setiap bagian di
dalam kuesioner mendukung
misi
kuesioner
secara
keseluruhan,
yaitu
mengungkapkan
variabel
penelitian yang
telah
ditentukan
sebelumnya.
Bagian kuesioner dapat
berupa
butir-butir pertanyaan
secara sendiri-sendiri, dapat
pula berupa faktor,
yaitu kumpulan
beberapa butir
yang
memiliki
keterkaitan.
Sehubungan
dengan
kenyataan ini,
maka
dikenal adanya
validitas butir dan validitas faktor.
Dalam
penelitian
ini
akan
digunakan
uji
validitas
internal
dengan
menggunakan
teknik
validitas
butir. Teknik
ini
dilakukan
dengan
mengkorelasikan
skor
butir-butir pertanyaan (sebagai variabel X) dengan skor total (sebagai variabel Y).
Menurut
Marun
(1979)
sebagaimana
dikutip
oleh
sugiyono
(2005,
p.124),
syarat suatu pertanyaan dianggap sebagai valid apabila korelasi antara butir dengan skor
total
lebih
dari
0,3.
Jadi
apabila
korelasi
antara
butir
dengan skor
total
kurang
dari
0,3
maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
2.8.2 Pengertian Uji Reliabilitas
Menurut Umar
(2005,
p.194),
reliabilitas adalah
suatu
angka
indeks
yang
menunjukkan suatu
konsistensi suatu alat
pengukur
dalam mengukur suatu gejala
yang
sama.
Setiap
alat
pengukur seharusnya memiliki
kemampuan untuk
memberikan hasil pengukuran yang konsisten.
|