Home Start Back Next End
  
2.1.4
Evaluasi Kelayakan Konstruksi Dinding Soil Nailing
Evaluasi
kelayakan konstruksi dinding
soil
nailing
harus
mencakup dari
segi
teknis,
dan
dari
segi
ekonomis.
Pertimbangan tersebut
mencakup
kondisi
tanah,
kelebihan
dan
kekurangan
dalam
mengaaplikasikan soil
nailing
pada
proyek,
perbandingan dengan
metode
alternatif
lain,
dan
evaluasi
biaya.
Dalam
skripsi
ini
akan
membahas
pertimbangan
dari
dua
aspek,
yaitu
kondisi
tanah
serta kelebihan dan kekurangan soil nailing.
2.1.4.1 Evaluasi Jenis Tanah dan Kondisi Lapangan
Soil
nailing
dapat
digunakan untuk
banyak
jenis
tanah,
dan
kondisi.
Pengalaman
dari
berbagai
proyek
menunjukkan beberapa
kondisi
tanah
yang
menguntungkan
akan
membuat
metode
soil
nailing
menjadi
lebih
efektif
dari
segi
biaya
dibandingkan dengan
teknik
lain
(“Soil
Nail
Walls”,
Report
FHWA-
IF-03-017).
Secara
umum
tanah
yang
dianggap baik
untuk
soil
nailing
adalah
tanah
yang
mampu
berdiri
tanpa
perkuatan
selama
kira-kira
1
sampai
2
hari,
dengan
kedalaman  galian  1  sampai  2 
m,  dan  sudut  lereng  vertikal  atau  mendekati
vertikal. Disamping
itu,
muka
air
tanah
juga
harus
terletak di
bawah
semua
batangan besi.
Berikut
beberapa jenis
tanah
yang
dianggap cocok
untuk
mengaplikasikan soil nailing.
Tanah
keras
sampai
sangat
keras
dan
berbutir
halus
(stiff
to
hard
fine
grained soils).
Tanah berbutir
halus (kohesif) keras sampai sangat keras
mencakup
lempung
(clays),
lanau
berlempung
(clayey
silts),
lempung
berlanau (silty clays), lempung berpasir (sandy clays), dan kombinasi dari
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter