![]() 17
Six
Sigma
memberikan
nilai
lebih
pada
pelanggan
dan
shareholder
dengan
memfokuskan
pada
perbaikan
kualitas
dan
produktifitas
perusahaan
(Eckes, 2001). Six Sigma secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat
terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian yang disiplin terhadap fakta, data dan
analisis statistik dan perhatian yang cermat untuk mengelola, memperbaiki dan
menanamkan kembali proses bisnis (pande et al,. 2000).
Six Sigma
adalah sebuah proses yang
mengaplikasikan alat-alat statistik
dan teknik
mereduksi cacat sampai didefinisikan tidak
lebih dari 3,4 cacat dari stu
juta kesempatan untuk mencapai kepuasan customer secara total.
Dimana
ukuran
Sigma
didapatkan
dengan
mencari
nilai
DPMO
menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai Sigma = 0,8406 +
(29,37 2,221 x ln DPMO)
Dimana DPMO =
( Jumlah Cacat x 1000000)
( Jumlah Defect Opportunities per Unit x Jumlah Unit )
DPMO = Defect Per Million Opportunity, mengindikasikan berapa banyak
defect
yang akan muncul jika ada satu juta peluang dalam
lingkungan pemanufakturan secara khusus
Jumlah cacat adalah jumlah cacat yang ditimbulkan oleh suatu proses
|