58
Daniel
Goleman (de Porter, 2000, p 22)
menjelaskan,
seseoran g dalam
menjalan i
kehidup an dan belajar bukan saja
melib atkan
IQ
tetap i juga
melibatkan emosi,
suasan a
dan
p
ikiran.
Kekuatan
emosi
b
ekerja
sama
dalam
p
ikiran
d
an
rasional,
men gaktifkan
atau menonaktifkan p ikiran
sehin gga d ap at
menuntun kep utusan seseorang setiap
waktu.
IQ tidak dap at bekerja p ada p uncakny a jika tidak ada k eterlibatan emosional.
Perp aduan Quantum
Learning lainny a adalah p emercep atan belajar (Accelerated
Learning), y ang
merup akan sep erangk at
metode
dan teknik p embelajaran y an g
memun gkink an anak didik dap at
meny erap
dengan kecep atan y ang men gesank an,
tetap i
melalui
up ay a
normal
d
en gan p enuh keceriaan. Quantum
learnin g
meny atukan
p
ermainan,
hibur an, cara berf ikir, bersik ap
p
ositif, kebugaran
fisik
dan k esehatan
emosional
y
an g terp elihara
dan
dik emas
secara
siner gis
dalam
aktivitas
p
embelajar an
y
ang mendoron g terjad iny a p emercep atan belajar (Hid ay at, 2004, p 201).
Berdasarkan
uraian p engertian Quantum Learn in g, dap at
ditarik kesimp ulan
bahwa Quantum Learn in g adalah suatu metode belajar y ang memadukan antara b erbagai
sugesti p ositif dan
inteksiny a dengan
lin gkun gan
y
ang dap at
memp engaruhi p roses dan
hasil belajar seseoran g.
Lin gkun gan b elajar y an g meny enangk an serta
munculny a emosi
sebagai
keterlib atan
otak
dap at
menciptakan
sebuah
interaksi
y
ang baik
dalam
p
roses
belajar y ang
akhirny a
dap at menimbulkan
motivasi
y
ang
tinggi
p
ada
diri
seseoran g
sehingga secar a lan gsun g dap at memp engaruhi p roses belajar.
|