Home Start Back Next End
  
21
intelektualitas siswa untuk terus dikembangkan dalam periode tahun-tahun persekolahan
berikutnya.
Berikutnya
adalah
teori Mastery
Learning,
dimana
Cummings
(1990: 196)
menyebutkan bahwa teori ini menyajikan suatu kerangka untuk menganalisa proses
belajar
dan
tampaknya
sangat
cocok
untuk menyoroti
perbedaan
khas
yang
ada
dalam
pendidikan
di
Jepang.
Uraian
yang
paling
jelas
mengenai
teori Mastery
Learning dan
hubungannya dengan pendidikan Jepang adalah, “kebanyakan siswa dapat mempelajari
apa yang diajarkan sekolah jika halnya disajikan secara menarik dan sistematis”.
Mastery
Learning dan hubungannya dengan pengembangan “manusia Jepang
seutuhnya” dikatakan oleh Cummings (1990: 197) sebagai berikut,
“ahli-ahli
didik
Jepang tidak pernah banyak menaruh perhatian kepada kemampuan bawaan siswa.
Mereka
condong
beranggapan
bahwa
tiap
siswa
dapat
menguasai
bahan
pelajaran
kalau
berusaha
sungguh-sungguh.
Semangat
lebih
kuat
daripada
benda;
asumsi
ini
yang diterapkan dalam lingkungan pendidikan Jepang yang beraneka ragam”.
2.5 Konsep Pendidikan Jepang Melalui Teknik Desain Visualisasi.
Pemvisualisasian
merupakan
hasil
aplikasi
dari
ilmu
desain, yaitu
Visual
Communication Design, desain yang berkaitan dengan aspek komunikasi secara visual.
Resume
presentasi
Miyazaki
(2008)
mengatakan
bahwa
pendekatan secara
desain
visualisasi dikaitkan dengan kebudayaan dan kebiasaan masyarakat Jepang setempat,
dilakukan   untuk   memunculkan   identitas   ke-Jepangan   dalam   setiap   karya-karya
visualisasi yang mereka buat, dan kerap kali muncul secara tidak sadar.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter