Home Start Back Next End
  
20
tempat  dimana 
mahasiswanya  dapat 
mengembangkan 
hubungan  kemanusiaan,  serta
belajar ilmu sosial melalui kehidupan umum mahasiswa di Jepang.
Ketatnya pendidikan Jepang berbanding dengan
negara-negara
maju
lainnya, seperti
ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.4 Figur Perbandingan Pendidikan Jepang Dengan Negara-Negara Barat
Negara
sekolah
dalam
setahun
Kehadiran di
universitas
Efektivitas
sekolah
Hasil tes ilmu
pengetahuan
Jepang
Jerman
Belanda
Perancis
Inggris
Amerika Serikat
243
210
200
185
192
180
35.3%
28.1
-
28.6
20.9
45.7
75.5
75.2
64.6
49.7
40.6
47.6
20.2
-
19.8
-
16.7
16.5
Sumber : Keizai Koho (1995); Shapiro (1992). Hal. 58, 60, 66.
Penelitian
Cummings
(1990:
135) menyebutkan bahwa
pendidikan
di
Jepang
menganut
asas
egalitas,
yaitu
persamaan
derajat
dalam hal
mengenyam pendidikan.
Kesederajatan
tidak
hanya
dari
segi
gender, tapi
juga
pemerataan
pada
:
(1)
Kebijakan
pemerintah mengenai kesamaan fasilitas sekolah, (2) satu standar pendidikan untuk
seluruh bangsa, (3) Tata tertib sekolah.
Cummings (1990: 144) juga
menuliskan tentang egalitarian dalam pendidikan Jepang
menyebabkan keseragaman kebudayaan pendidikan yang berdampak positif dalam
pemerataan
pengembangan
“manusia
Jepang seutuhnya”.
Salah
satu
tugas
pengajar
Jepang dalam mengembangkan “manusia Jepang seutuhnya” di sekolah adalah
penempatan siswa agar belajar menampilkan diri. Sedari dini sejak sekolah dasar, siswa
diajarkan untuk berani tampil
mengekspresikan
keterampilannya
di
depan
kelas,
seperti
membaca karangan-karangan sederhana dari buku dongeng.
Hal
ini sangat
merangsang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter