9
umum, tetapi sering digunakan nama semantik dalam berbagai macam
kesempatan dengan nama sebutannya.
Semantik adalah
sebuah
studi
tentang
makna.
Untuk
memahami suatu
ujaran dalam
konteks yang tepat, seseorang harus memahami makna dalam komunikasi (Keraf, 2007 :
25).
Oleh
karena
itu,
berdasarkan
dari
pengertian
akan
semantik
tersebut,
makna
kata
dalam suatu frase atau kalimat terbagi menjadi dua yaitu :
1)
Makna
denotatif
adalah
makna
dari
sebuah
frase
atau
kata
yang
tidak
mengandung arti
atau
perasaan tambahan.
Dalam
hal
ini,
seorang penulis
hanya
menyampaikan informasi,
khususnya
dalam
bidang
ilmiah,
biasanya
akan
cenderung
untuk
mempergunakan kata
kata
yang
bermakna
denotatif.
Tujuan
utamanya
adalah
untuk
memberi
pengenalan yang
jelas
terhadap
fakta.
Ia
tidak
menginginkan interpretasi tambahan dari tiap pembaca (Keraf, 2007 : 28).
2)
Makna konotatif adalah
makna
yang
mengandung
arti
tambahan, perasaan
tertentu, atau
nilai rasa
tertentu di samping
makna dasar
yang
umumnya. Makna
tersebut
sebagian
terjadi
karena
pembicara
ingin
menimbulkan
perasaan
setuju
atau tidak setuju, senang atau tidak senang, dan sebagainya pada pihak pendengar
dengan
orang
lain. Sebab
itu,
bahasa
manusia
tidak
hanya
menyangkut masalah
makna denotatif atau ideasional dan sebagainya (Keraf, 2007 : 29).
2.2 Teori Analisis Medan Makna
Pada
awal
analisis
linguistik
struktural,
para
linguis
sangat
dipengaruhi
oleh
psikologi
asosianistik dalam
pendekatan terhadap
makna.
Para
linguis
dengan
intuisi
mereka
sendiri
menyimpulkan hubungan
di
antara
seperangkat
kata.
Misalnya,
dengan
data
baik,
kebaikan,
memperbaiki,
pembaikan,
perbaikan
atau
satu,
satuan,
penyatu,
|