![]() 18
Statistik
sigma,
adalah
pendekatan
dalam
mengukur
tingkat
variabilitas
dan
standar
penyimpangan/deviasi.
(Standar penyimpangan/deviasi
disebut dengan sigma).
Perhitungan sigma, adalah perhitungan skala kinerja dalam bilangan numerik.
Tolok
ukur
kinerja,
adalah
representasi
dari
world-class performance
standards yang
diilustrasikan
dalam
level
nilai
atau
level
harga
sigma.
Level
nilai
atau
level
harga
sigma
tertinggi
adalah
6
(enam),
dan
level sigma
6
(enam)
tersebut
adalah
gambaran
dari sebuah
kinerja
bisnis
dengan
tingkat
keberhasilan
aktivitas
sebesar
99,9996%.
Ini
sama
artinya
dengan
adanya
aktivitas
proses
bisnis
yang hanya
mengalami
defektif
(kegagalan
proses/produk/jasa)
sebesar
3,4
satuan
per juta
kesempatan
(proses/produk/jasa).
Model statistika
Six Sigma diapresiasikan
dari world-class performance standard ke
dalam tiga level, yaitu level teknis, level statistika, dan
gabungan dari kedua tingkatan
tersebut.
Ketiga
pendekatan
level
tersebut
merupakan
esensi
dari
aplikasi
model
statistika
Six Sigma. (Hidayat, 2007, p61-62)
2.2.7 Apresiasi Level Six Sigma
Model statistika dalam fungsi-fungsi
pengembangan
dan
peningkatan Six
Sigma
disebut
dengan
Six
Sigma
Improvement
Initiative.
Tujuan
model
statistik
adalah
untuk
menggambarkan
unit-unit
Sigma sehubungan
dengan
pengukuran
suatu
kinerja
proses.
Misalnya,
jika
proses
bisnis
berada
di
level
5
(lima)
sigma,
berarti
tingkat
kinerja
proses
bisnis
tersebut
sebesar
99,9767%.
Hal
itu
berarti,
dalam
setiap
satu
juta
aktivitas
proses
hanya
akan
terjadi
233
kali
kegagalan
proses,
dan
kinerja
prosesnya
berada
di
bawah
satu
tingkat
dibandingkan
dengan
kinerja
terbaik
(sigma
level
enam).
Liat
tabel
di
bawah
ini.
(Hidayat, 2007, p62-63)
|