Home Start Back Next End
  
17
Perbaikan
Proses
dan
Perancangan-Perancangan
Ulang
Proses
dibangun
di
sekitar
alat-alat
perbaikan
Six
Sigma
digunakan
untuk
secara
konstan
mencapai
tingkat
kinerja
perusahaan,
daya saing, dan profitabilitas. (Pande, Neuman dan Cavanagh, 2002, p38)
2.2.5 Prinsip-Prinsip
Six Sigma
Dalam
memahami
perbedaan
interpretasi
dan sudut
pandang
berbagai
konsep
manifestasi 
kualitas  adalah  dengan  memperhatikan  prinsip-prinsip  aktivitas  proses  kerja,
esensi
metodologi 
yang
digunakan, 
atau
dengan
menilai
ekspresi
dari
pendekatan  multi-
fungsi
yang
ada
di
dalamnya. Sehubungan
dengan
itu,
perbedaan
antara
Six Sigma
dengan
model
pendekatan
statistika
lainnya
adalah
Six
Sigma
merupakan
sebuah
konsep
strategi
pengembangan
dan peningkatan
proses/produk/jasa
yang
menggunakan
pendekatan
pada
berbagai
prinsip-prinsip
dan model-model
statistika.
Pendekatan
prinsip-prinsip
dan model-
model
statistika
tersebut
diterapkan
dalam
mendukung
aktivitas
pendefinisian
subjek-objek,
pemetaan
matriks
kerja
atau
proses,
perhitungan
level-level
sigma,
dan
pengukuran
tingkat
kinerja
proses
maupun
produk/jasa.
Dalam
aktivitas
proses
pengembangan
dan
peningkatan
Six
Sigma
akan  dipengaruhi  oleh
tiga
elemen  dasar,  yaitu  ;
(1)
pendekatan  proyek-ke-
proyek;
(2)
infrastruktur
organisasional
kerja;
(3)
peningkatan
kompetensi
dan
kapabilitas
dari personil atau sumber daya manusia yang terlibat didalamnya. (Hidayat, 2007, p60-61)
2.2.6 Six Sigma dalam Model Statistika
Dalam
model
statistika,
Six
Sigma
dikembangkan 
dengan
tiga
tujuan,
antara
lain
membangun/menyusun  
matriks-matriks  
kinerja   secara   umum,   atau   disebut   dengan
’measure’.
Matriks-matriks 
tersebut 
difungsikan 
pada 
produk/jasa, 
proses
produksi/manufaktur
dan proses
bisnis
dengan
segenap
kompleksitasnya.
Model
statistika
diterapkan guna mendukung implementasi tiga elemen Six Sigma, yaitu :
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter