50
fungsi-fungsi
pendefinisian
praktis
atas ekspektasi
konsumen
(termasuk
definisi
kepuasan
konsumen),
sedangkan
PFMEA
berperan
sebagai
perangkat
kerja dalam
mereduksi
tingkat-
tingkat
ketidakpuasan konsumen dan
bukan
sebagai
metode
peningkatan kepuasan
konsumen. (Hidayat, 2007, p244-245)
Potential
Problem
Analysis
dan
Failure
Mode
and
Effects
Analysis,
ini
dua
metode
kunci
pencegahan
masalah
yang
diterapkan
baik
pada
implementasi proses
baru
maupun
dalam pelaksanaan
sehari-hari.
Keduanya
memulai
dengan
mendaftarkan
(brainstorming)
berbagai
hal
yang
dapat
berjalan
salah.
Kemudian,
masalah
potensial
diprioritaskan.
Akhirnya,
risiko
terbesar
pun
dilindungi
dengan
mencari
cara-cara
untuk
mencegah
upaya
tidak
terjadi,
juga
cara-cara
untuk
membatasi
kerusakan
jika sudah
terjadi
(disebut
kontingensi).
(Pande & Holpp, 2005, p91)
Dengan menghilangkan
mode kegagalan, maka FMEA akan meningkatkan
keandalan
dari produk tersebut. Langkah-langkah FMEA yaitu :
1. Identifikasi proses atau produk/jasa.
2. Mendaftarkan
masalah-masalah
potensial
yang
dapat
muncul
(Failure
Modes).
Ide-
ide untuk
masalah
potensial
mungkin
berasal
dari
berbagai
sumber,
meliputi
brainstorming, analisis
proses,
benchmarking,
dan
sebagainya.
Masalah-masalah
dapat
dikelompokkan
berdasarkan
langkah
proses
atau komponen
produk/jasa.
Hindarilah masalah-masalah sepele.
3.
Menilai
masalah
untuk
kerumitan,
probabilitas
kejadian,
dan detektabilitas.
Dengan
menggunakan
skala
1-10,
berikan
skor
pada masing-masing
faktor
untuk
setiap
masalah potensial. Masalah-masalah yang lebih sering mendapatkan rating lebih
tinggi, demikian juga
masalah yang
sulit
untuk
dideteksi. Kembali, hal
ini
dapat
dinilai atau didasarkan pada data historis atau data tes.
|