Home Start Back Next End
  
34
1970-an
untuk
mengorganisasikan
informasi
dan judgement
dalam
memilih
alternatif
yang paling disukai. Dengan menggunakan AHP, suatu persoalan yang akan dipecahkan
dalam suatu
kerangka
berpikir
yang
terorganisir,
sehingga
memungkinkan
dapat
diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas permasalahan tersebut.
Permasalahan yang kompleks dapat disederhanakan dan dipercepat proses pengambilan
keputusannya.
Prinsip
kerja
AHP
ialah
penyederhanaan suatu
persoalan
kompleks
yang
tidak
terstruktur,
stratejik,
dan
dinamik
menjadi
bagian-bagiannya,
serta
menata
dalam suatu
hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara
subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan
variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk
menetapkan
variabel
yang
memiliki
prioritas tinggi
dan
berperan
untuk mempengaruhi
hasil pada sistem tersebut.
AHP
memungkinkan
pengguna
untuk
memberikan nilai
bobot
relatif
dari
suatu
kriteria
majemuk
(atau
alternatif majemuk
terhadap
suatu
kriteria)
secara
intuitif,
yaitu
dengan 
melakukan  perbandingan  berpasangan 
(pairwise  comparison).  Dr. 
Thomas
Saaty,
pembuat
AHP,
kemudian
menentukan cara yang konsisten untuk mengubah
perbandingan
berpasangan,
menjadi
suatu himpunan
bilangan
yang
merepresentasikan
prioritas relatif dari setiap kriteria dan alternatif. Secara grafis, persoalan keputusan AHP
dapat
dikonstruksikan
sebagai
diagram
bertingkat,
yang
dimulai
dengan
goal/sasaran,
lalu  kriteria  level  pertama,  subkriteria  dan  akhirnya  alternatif  seperti  pada  gambar
berikut.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter