![]() menjaga
harmoni
dunia.
Mereka
juga
beranggapan
bahwa
suku
Baduy
merupakan
peradaban
masyarakat yang pertama kali ada di dunia.
2.2.2.4 Kepercayaan
Kepercayaan masyarakat
Kanekes
yang
disebut
sebagai
Sunda
Wiwitan
berakar
pada
pemujaan
kepada
arwah
nenek
moyang
(animisme)
yang
pada
perkembangan selanjutnya
juga
dipengaruhi oleh agama Budha,
Hindu,
dan Islam.
Inti kepercayaan tersebut ditunjukkan dengan
adanya
pikukuh
atau
ketentuan
adat
mutlak
yang
dianut
dalam
kehidupan sehari-hari orang
Kanekes (Garna, 1993). Isi
terpenting dari 'pikukuh' (kepatuhan) Kanekes tersebut adalah konsep
"tanpa perubahan apapun", atau perubahan sesedikit
mungkin:Objek kepercayaan terpenting bagi
masyarakat
Kanekes
adalah
Arca
Domas,
yang
lokasinya
dirahasiakan dan
dianggap
paling
sakral.
Orang
Kanekes
mengunjungi lokasi
tersebut
untuk
melakukan
pemujaan
setahun
sekali
pada
bulan
Kalima,
yang
pada
tahun
2003
bertepatan dengan
bulan
Juli.
Hanya
puun
yang
merupakan ketua
adat
tertinggi
dan
beberapa anggota
masyarakat
terpilih
saja
yang
mengikuti
rombongan pemujaan
tersebut.
Di
kompleks
Arca
Domas
tersebut
terdapat
batu
lumpang
yang
menyimpan air
hujan.
Apabila pada saat pemujaan ditemukan batu
lumpang
tersebut ada dalam
keadaan
penuh
air
yang
jernih,
maka
bagi
masyarakat
Kanekes
itu
merupakan pertanda
bahwa
hujan pada
tahun tersebut akan banyak
turun, dan
panen akan berhasil baik. Sebaliknya, apabila
batu
lumpang
kering
atau
berair
keruh,
maka
merupakan pertanda kegagalan panen
(Permana,
|