20
di
sana
yang
menjadi
pangkal
dari
pemerintah-pemerintah
jajahan,
dan
yang
berakhir
pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 mencapai puncak kejayaan.
2.2.2 Asimilasi
Arti
dari
kata
asmilasi
menurut
Koentjaraningrat
(2005
:
160) adalah
suatu
proses
sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan
yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur
kebudayaan dari golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur
kebudayaan campuran.
Koentjaraningrat (1990
:
255)
mengatakan bahwa asimilasi timbul bila ada
golongan-
golongan
manusia
dengan
latar
belakang
kebudayaan berbeda-beda. Saling bergaul
langsung secara intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan
golongan-golongan
tadi
masing-masing
berubah sifat
khasnya,
dan
juga
unsur-unsurnya
masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
Biasanya suatu proses asimilasi
terjadi antara suatu
golongan mayoritas dan
golongan
minoritas.
Dalam peristiwa
seperti
itu
biasanya
golongan
minoritas
yang
berubah
dan
menyesuaikan diri dengan
golongan
mayoritas, sehingga sifat-sifat khas dari kebudayaan
lambat laun berubah dan menyatu dengan kebudayaan golongan mayoritas.
2.3 Konsep Masyarakat Jepang Tradisional
Sifat masyarakat Jepang tradisional yang meonjol adalah peranan kelompok dalam
kehidupan masyarakat. Besarnya peranan kelompok dalam kehidupan masyarakat,
sebenarnya
tidak
hanya
terdapat
pada
bangsa
Jepang,
karena
pada
umumnya
terdapat
|