11
2.6 Konsep Haiku????
Menurut Reichhold (2002 : 24) haiku Jepang terbagi menjadi tiga bagian yang
tersusun atas
lima on, tujuh on, dan
lima on
lagi pada baris
terakhir. Susunan 5-7-5 on
ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh para leluhur orang Jepang, yang tidak
pernah lelah untuk meneliti hitungan pada on atau satuan suara dalam
haiku yang
mereka buat, hingga menemukan hitungan yang tepat, yaitu 5-7-5 on atau 17 silabus.
Tanka
atau haiku
bukan
hanya
dibacakan
seperti
sedang
mendeklamasikan
puisi,
melainkan juga dinyanyikan seperti nyanyian yang dibawakan oleh penganut Budha
kuno.
Dalam
puisi
Jepang,
selalu
terdapat
kata
yang
berfungsi
sebagai
pemberhenti,
yang
disebut
dengan
kireji,
yang
terletak
diantara
bait
kedua
dan
ketiga.
Contoh kireji
yang
sering
digunakan
oleh
para
penulis
haiku
adalah
ya
dan
kana
(Reichhold,
2002
:
29).
Selain kireji, ada pula hal penting yang selalu ada dalam puisi Jepang. Hal penting itu
adalah unsur kigo yang pasti selalu ada dalam haiku. Fungsi dari unsur kigo adalah untuk
memberi
informasi
kepada
pembaca haiku
mengenai
kapan
puisi
tersebut
dibuat
atau
untuk
menunjukkan
kapan
terjadinya
suatu
masalah
yang
terdapat
dalam puisi
tersebut
(Reichhold, 2002 : 24-25).
Pernyataan yang sama ditulis oleh Katoku (2008 : 8) dalam bukunya sebagai berikut :
?????????????????????????????????
?????????????????????????????????
?????????
Terjemahannya :
Jika
ditinjau
dari
bentuknya, haiku
tersusun
atas
5-7-5
on
atau
17
silabus.
Di
dalamnya pasti mengandung hanya sebuah unsur kigo.
|