12
Sering
sinonim dianggap
berbeda
hanya
dalam konotasinya.
Kenyataannya
tidak
selalu
demikian.
Ada
sinonim-sinonim yang
memang
hanya
mempunyai
makna
denotatif,
tetapi
ada
juga
sinonim yang
mempunyai
makna
konotatif.
Misalnya
kata
mati, meninggal, wafat, gugur, mangkat, berpulang memiliki denotasi yang sama,
yaitu
peristiwa di
mana jiwa seseorang telah
meninggalkan badannya. Namun kata
meninggal, wafat, berpulang mempunyai konotasi tertentu, yaitu mengandung nilai
kesopanan
atau
dianggap lebih sopan, sedangkan mangkat mempunyai konotasi lain
yaitu mengandung nilai kebesaran, dan gugur
mengandung nilai keagungan dan
keluhuran. Sebaliknya kata
persekot,
uang
muka,
atau panjar
hanya
mengandung
makna denotatif (Keraf, 2007:30).
2.3 Teori Analisis Medan Makna
Pada
awal
analisis linguistik
struktural,
para
linguis
sangat
dipengaruhi
oleh
psikologi asosionistik dalam pendekatan terhadap
makna. Para
linguis dengan
intuisi
mereka
sendiri
menyimpulkan
hubungan
di antara
seperangkat
kata.
Dengan
demikianlah pada awalnya konsep asosiasi makna yang dipelopori oleh Ferdinand de
Saussure (Parera, 1991: 137).
Dalam
memberikan gambaran mengenai hubungan asosiatif
makna, Saussure
membedakan dengan
kesamaan formal dan semantik, similaritas semantik, similar
sufiks-umum biasa, similar kebetulan (Parera, 1991: 138).
Bally, seorang murid Saussure, memasukkan konsep medan asosiatif dan
menganalisisnya secara mendetail dan terperinci.
Ia
melihat
medan
asosiatif
sebagai
satu
lingkaran
yang
mengelilingi
satu tanda
dan
muncul
ke
dalam
lingkungan
|