8
Proses merubah bentuk tulisan maupun
lisan dari satu bahasa ke bahasa lain
disebut translation. Proses
yang dimaksud disini adalah
langkah dalam menerjemahkan.
Oleh karena itu, penerjemah maupun pembelajar bahasa asing diharapkan mengenal
setiap
langkah
yang
harus
dikerjakan
dalam merubah
tulisan
(teks)
dari
bahasa
sumber
(BSu) ke bahasa target (BSa). Itulah yang disebut dengan membuat terjemahan atau
menerjemahkan menurut Newmark (1981: 89).
Langkah-langkah dalam menerjemahkan teks
menjadi
kegiatan
setiap
orang
yang
ingin menyampaikan pesan dari satu bahasa ke bahasa lain. Maka dari itu, sebagai
seorang penerjemah perlu untuk memperhatikan bentuk teks dalam bahasa sumber
karena translation adalah
kegiatan
merubah
bentuk
kalimat
bahasa
sumber
ke
bentuk
kalimat bahasa target dengan memperhatikan struktur semantik. Makna adalah
satu-satunya
hal
yang
harus
tetap
dijaga
dan
tidak
boleh
berubah
dari
bahasa
sumber.
Bagaimanapun
juga,
yang
boleh
berubah
dalam translation
hanyalah
bentuk
kalimat
(Larson, 1984: 3).
Oleh karena itu, seorang penerjemah harus mengetahui bahwa dalam
menerjemahkan bukan
hanya
masalah pengertian/makna yang harus diperhatikan. Akan
tetapi bentuk bahasa juga perlu diperhatikan untuk mendapatkan pengertian/makna yang
ekuivalen dan bentuk bahasa dalam bahasa target seperti
yang dikatakan Nida dalam Lie
(2005):
Translation consists of reproducing in
the receptor language the clostest
natural equivalent to the message of the (original) language, first in terms of
meaning and secondly in terms of style. By natural, we mean that the
equivalent meaning forms should not be 'foreign' either in form or meaning.
|