Home Start Back Next End
  
23
2.10
Bentuk Baku
Dua bentuk kanonik adalah bentuk dasar yang diperoleh dengan membaca fungsi
dari
tabel
kebenaran.
Bentuk
ini
umumnya sangat
jarang
muncul,
karena
setiap
suku
(term)
di
dalam bentuk
kanonik
harus
mengandung
literal
lengkap,
baik
dalam bentuk
normal (x) atau dalam bentuk komplemennya (x’) [Rinaldi Munir, 2005, p304].
Cara
lain
untuk
mengekspresikan
fungsi Boolean adalah bentuk baku (standard).
Pada bentuk ini, suku–suku yang membentuk fungsi dapat mengandung satu, dua, atau
sejumlah
literal.
Dua
tipe
bentuk
baku
adalah
bentuk
baku SOP
dan
bentuk
baku
POS.
Contohnya,
f(x, y, z) = y’ + xy + xyz
(bentuk baku SOP)
f(x, y, z) = x(y’ + z)(x + y + z’)
(bentuk baku POS)
Perbedaan antara bentuk kanonik dan bentuk baku adalah, pada bentuk kanonik,
setiap term
harus
mengandung
literal
lengkap, sedangkan pada bentuk baku setiap term
tidak mengandung literal lengkap.
2.11
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi–operasi yang tidak perlu, literal
atau suku–suku
yang berlebihan. Oleh karena itu, fungsi Boolean dapat disederhanakan
lebih
lanjut.
Menyederhanakan
fungsi
Boolean artinya
mencari
bentuk
fungsi
lain
yang
ekivalen tetapi dengan jumlah literal atau operasi yang lebih sedikit. Penyederhanaan
fungsi Boolean disebut juga minimisasi fungsi [Rinaldi Munir, 2005, p308].
Dipandang
dari
segi
aplikasi
aljabar Boolean,
fungsi
Boolean
yang
lebih
sederhana  berarti  rangkaian 
logikanya  juga 
lebih  sederhana 
(menggunakan  jumlah
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter