38
tersebut
terhadap
posisi
strategis
perusahaan.
(semua
bobot tersebut
jumlahnya
tidak boleh melebihi skor total 1,00).
3)
Hitung
rating
dalam kolom 3
untuk
masing-masing
faktor dengan
memberikan
skala
mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (dibawah rata-rata), berdasarkan
pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.
Variabel
yang masuk kategori kekuatan bersifat positif, diberi nilai mulai dari 1
sampai dengan 4, dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau
dengan pesaing utama. Sedangkan variable yang masuk kategori kelemahan
bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar
sekali
dibandingkan
dengan
rata-rata
industri,
nilainya
adalah 1,
sedangkan
jika
kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.
4)
Kalikan
bobot
pada
kolom
2
dengan
rating
dalam
kolom
3,
untuk
memperoleh
faktor
pembobotan
dalam
kolom 4.
Hasilnya
berupa
skor
pembobotan
untuk
masing-masing
faktor
yang
nilainya bervariasi mulai dari 4 (outstanding) sampai
dengan 1(poor).
5)
Jumlahkan
skor
pembobotan
dalam
kolom 4
untuk
memperoleh
total
skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan
bagaimana
perusahaan
tertentu bereaksi
terhadap faktor-faktor
strategi
internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini
dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
c. Matrik SWOT
|