40
2.1.2.5
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Menurut
Warren,
Reeve,
Fees
(2005,
p284),
yang
dimaksud
dengan
kas
adalah
termasuk
juga
uang
koin,
uang
kertas,
cek,
money
order dan
deposito yang tersedia untuk langsung digunakan baik yang ada di bank
ataupun institusi keuangan lainnya.
Menurut
IAI
seperti
pada
Standar
Akuntansi
Keuangan
(2007,
pasal
2).
Kas
terdiri
dari
saldo
kas
(cash
on
hand)
dan
rekening
giro.
Setara
kas
(cash
equivalent)
adalah
investasi
yang
sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek
dan
yang
dengan
cepat
dapat
dijadikan
kas
dalam
jumlah
tertentu tanpa
menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Berdasarkan kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kas
meliputi koin, uang kertas, cek dan segala sesuatu yang dapat dijadikan
simpanan di bank, serta bersifat cair (liquid) dan musah dipertukarkan.
Untuk melindungi kas dari tindakan pencurian atau kecurangan
lainnya,
perusahaan
harus
mampu
untuk mengontrol kas mulai dari saat
diterima
sampai
dengan
kas
tersebut
disetorkan
ke
bank.
Perusahaan retail
umumnya
menerima
kas
dari
dua
sumber,
yaitu:
(1)
penerimaan
kas
tunai
dari pelanggan dan (2) penerimaan kas dari pelanggan melalui bank.
Setiap
perusahaan
harus
dapat
mencatat
dan
menyimpan
kas
yang
telah
diterimanya
dengan
baik.
Salah
satu
hal
yang
paling
penting,
yang
harus
dikendalikan
untuk
over-the-counter
sales
adalah
pita
register
kas
(jenis dan jumlah barang yang terjual, harga barang, dan sebagainya).
Sebagai contoh, setiap mulai bekerja, setiap kasir mengetahui berapa jumlah
kas
yang
tersedia, sehingga bila
terjadi kekeliruan
nantinya dapat ditelusuri.
|