Babak 7
Para Penari Keris bermunculan dan
mulai menyerang Rangda. Namun Rangda
menggunakan
ilmu
hitamnya
untuk
menyihir para Penari Keris. Mereka disihir sehingga
menggunakan keris mereka untuk menyerang diri
mereka sendiri. Barong pun tak tinggal
diam,
ia
menggunakan ilmu putihnya
untuk
menolong para pengikutnya agar kulit
mereka menjadi kebal terhadap tusukan-tusukan keris.
Penari
Keris
berada
dalam keadaan
kerasukan
untuk
dapat
melakukan
adegan
berbahaya ini. Sering kali kekuatan yang memasuki tubuh mereka sangat besar sehingga
mereka harus dipegangi oleh banyak orang.
Penutup
Pada
akhirnya,
Rangda
kalah,
tidak musnah,
dan
melarikan
diri
untuk
mengembalikan kekuatannya dan menyerang kembali di kesempatan lain. Para Penari
Keris yang masih berada dalam keadaan kerasukan lalu digiring ke tempat Barong berdiri
dan seorang Pemangku (pendeta kuil) akan memberikan sesajen di lantai. Setelah selesai
membacakan
mantra-mantra,
Pemangku
mencipratkan air suci kepada para Penari Keris
sampai mereka sadar kembali.
Sebelum pementasan
ini
sepenuhnya
selesai,
Pemangku
akan
mengorbankan
seekor
ayam
hitam dan
menumpahkan
darahnya
di
lantai
sebagai
persembahan
untuk
menyenangkan roh-roh jahat.
2.1.9 Topeng dan Kostum Barong dan Rangda
|