20
1.
Attribute brands,
yakni
merek-merek
yang
memiliki
citra
yang
mampu
mengkomunikasikan keyakinan/kepercayaan terhadap atribut fungsional produk.
Kerapkali
sangat
sukar
bagi
konsumen untuk
menilai
kualitas
dan
fitur
secara
objektif atas begitu banyak tipe produk, sehingga mereka cenderung memilih
merek-merek yang dipersepsikan sesuai dengan kualitasnya.
2. Aspirational
brands, yaitu
merek-merek
yang
menyampaikan
citra
tentang
tipe
orang
yang membeli
merek
bersangkutan.
Citra
tersebut
tidak
banyak
menyangkut produknya, tetapi justru lebih banyak berkaitan dengan gaya
hidup
didambakan.
Keyakinan
yang
dipegang
konsumen
adalah
bahwa
dengan
memiliki
merek
semacam ini,
akan
tercipta
asosiasi
yang
kuat
antara
dirinya
dengan
kelompok
aspirasi
tertentu
( misalnya,
golongan
kaya, prestisius dan
populer). Dalam hal ini, status, pengakuan sosial, dan identitas jauh lebih
penting daripada sekedar nilai unsional produk.
3. Experience
brands, mencerminkan
merek-merek
yang
menyampaikan
citra
asosiasi
dan
emosi
bersama
(shared sociation and emotions). Tipe
ini
memiliki
citra
melebihi
sekedar aspirasi
dan
lebih
berkenaan dengan
kesamaan
filosofi
antara
merek
dan
konsumen
individual.
Kesuksesan
sebuah
experience brand
ditentukan kemampuan
merek
bersangkutan
dalam
mengekspresikan
individualitas dan pertumbuhan personal.
2.9
Brand Identity
Menurut
Gelder (2005, p:35), Brand identity as a set of aspects that convey what a
brand stands for:
its
background, its principles, its
purpose and ambitions, yang
artinya
brand identity adalah suatu kumpulan dari aspek-aspek yang bertujuan untuk menyampaikan
merek: latar belakang merek, prinsip-prinsip merek, tujuan dan ambisi dari merek itu sendiri.
Dan
menurut
Susanto
dan
Wijanarko
(2004,
p:79),
identitas merek
adalah
seperangkat
asosiasi
merek
yang
unik,
yang
diciptakan
oleh
para
penyusun
strategi
merek.
Asosiasi-
|