21
kepada
tour
leader
agar
tour
leader dapat
menjalankan
dan
mengatur
perjalanan
tersebut sesuai dengan yang ada dalam rencana perjalanan wisata.
Keberhasilan perjalanan wisata
juga
ditentukan
oleh seberapa
jauh
tour leader
mampu
menciptakan suasana
yang
menyenangkan
untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan (Robert Christie2000, p26).
Sebagai
manusia,
para
turis
pun
punya berbagai
kepentingan
seperti;
akan
mengirim
pesan,
bertelepon,
menukar uang,
mencari
toilet,
dan
sebagainya.
Tugas
pramuwisata adalah mempermudah turis melaksanakannya. Seorang pramuwisata harus
memerhatikan kemauan turis yang dibawanya (Bartono dan Novianto2005, p148).
Menurut Oka A.
Yoeti,
kebutuhan wisatawan
terletak
pada
kegiatan atau
aktivitas
yang
dilakukannya.
Dalam
konteks
ini,
kebutuhan wisatawan itu
adalah
kebutuhan manusia yang sedang dalam perjalanan mencari kesenangan, jauh dari
tempat
kediamannya dan semata-mata sebagai konsumen di
daerah
tujuan wisata
yang
dikunjunginya (1999, p25).
Kebutuhan wisatawan dapat diurutkan sebagai berikut (Oka A. Yoeti 1999, p26):
a. Kebutuhan akan informasi.
Hal ini dapat diminta atau diperolehnya pada
biro
perjalanan
wisata,
airlines counter, front office pada
suatu
hotel,
karyawan
hotel
atau petugas objek wisata.
b. Kebutuhan akan pelayanan angkutan (airlines, bis
pariwisata, taksi,
kereta api, atau
kapal pesiar) untuk memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam itu.
c.
Kebutuhan akan makan dan minum (foods and beve®ages) selama dalam perjalanan.
d. Kebutuhan
melihat
sesuatu
yang
aneh,
unik,
yang
belum
pernah
dilihat
atau
yang
berbeda
dari
yang
pernah
disaksikan
sebelumnya,
melalui
local
tour
atau
sightseeing.
e. Kebutuhan beristirahat, bersantai, atau memanjakan diri, bersenang-senang, berolah
raga, dan bercengkerama dengan teman-teman lain.
|