tingkat
presisi
mungkin bisa
meningkat
dengan
cara
menambahkan
jumlah
sampel,
karena
kesalahan mungkin bisa berkurang kalau jumlah sampelnya ditambah ( Kerlinger, 1973 ).
2.6.4 Ukuran Sampel
Ukuran sampel atau jumlah sampel
yang diambil
menjadi persoalan yang penting
manakala jenis
penelitian
yang
akan
dilakukan
adalah
penelitian
yang
menggunakan
analisis kuantitatif. Pada penelitian
yang
menggunakan analisis kualitatif,
ukuran sampel
bukan
menjadi
nomor
satu,
karena
yang
dipentingkan alah
kekayaan
informasi.
Walau
jumlahnya sedikit tetapi jika kaya akan informasi, maka sampelnya lebih bermanfaat.
Dikaitkan dengan
besarnya sampel,
selain
tingkat
kesalahan, ada lagi beberapa faktor
lain yang perlu memperoleh pertimbangan yaitu:
a. derajat keseragaman
b. rencana analisis
c.
biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia (Singarimbun dan Effendy, 1989).
Makin
tidak
seragam sifat
atau
karakter
setiap
elemen
populasi,
makin
banyak
sampel
yang
harus
diambil.
Jika
rencana
analisisnya mendetail atau
rinci
maka
jumlah
sampelnya pun harus banyak.
2.6.5 Teknik-Teknik Pengambilan Sampel
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau
random
sampling
/
probability
sampling,
dan
sampel
tidak
acak
atau
nonrandom
|