2.6.2 Akurasi atau Ketepatan
Akurasi
atau
ketepatan,
yaitu
tingkat
ketidakadaan
bias
(kekeliruan) dalam
sample.
Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel
tersebut. Tolok ukur adanya bias atau kekeliruan
adalah populasi.
Cooper dan Emory (1995) menyebutkan bahwa there is no systematic variance yang
maksudnya
adalah
tidak
ada
keragaman
pengukuran yang
disebabkan
karena
pengaruh
yang
diketahui
atau
tidak
diketahui,
yang
menyebabkan
skor
cenderung
mengarah
pada
satu
titik
tertentu.
Sebagai
contoh,
jika
ingin
mengetahui
rata-rata
luas
tanah
suatu
perumahan,
lalu
yang dijadikan sampel
adalah
rumah
yang terletak di setiap sudut jalan, maka hasil atau skor
yang diperoleh akan bias. Kekeliruan semacam ini bisa terjadi pada sampel yang diambil secara
sistematis
2.6.3 Presisi
Kriteria
kedua
sampel
yang
baik
adalah
memiliki
tingkat
presisi
estimasi. Presisi
mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita
dengan karakteristik populasi. Makin kecil
tingkat
perbedaan di
antara
rata-rata
populasi
dengan
rata-rata
sampel,
maka
makin
tinggi
tingkat presisi sampel tersebut.
Belum pernah
ada sampel yang bisa mewakili
karakteristik populasi
sepenuhnya.
Oleh karena itu dalam setiap penarikan sampel senantiasa melekat kesalahan kesalahan, yang
dikenal
dengan
nama
sampling
error
Presisi
diukur
oleh
simpangan
baku
(standard
error).
Makin
kecil
perbedaan di
antara
simpangan baku
yang
diperoleh
dari
sampel
(S)
dengan
simpangan baku dari populasi (s), makin tinggi pula tingkat presisinya. Walau tidak selamanya,
|