Home Start Back Next End
  
49
kurang
sensitif
dan
akurat
untuk
jumlah yang
spesifik
dan
biasanya
digunakan
untuk
service
FMEA.
Skala
1-10
paling
banyak
dianjurkan
karena
mudah
dalam interpretasi,
akurat
dan
presisi
terhadap
jumlah
data. Dengan
menggunakan data dan pengetahuan
tentang proses atau produk, setiap kecenderungan kegagalan potensial dan efeknya
masing-masing
dirata-ratakan  dalam
tiga  faktor
tersebut
(Severity,
Occurence,
Detection) dengan skala 1-10.
RPN
atau Risk Priority Number, didapatkan dengan
mengalikan rata-rata
ketiga
faktor tersebut (S x O x D). RPN biasa digunakan untuk
mengurutkan
kebutuhan
akan
tindakan
perbaikan
untk
menghilangkan
atau
mengurangi kecenderungan kegagalan
potensial. Kecenderungan kegagalan
dengan
RPN
tertinggi harus
mendapat perhatian
lebih dulu,
meskipun perhatian khusus juga harus diberikan disaat derajat keseriusannya
suatu fungsi juga tinggi (9 atau 10).
Disaat tindakan
rekomendasi telah diambil
atau
diimplementasikan,
maka
RPN
yang
baru
ditentukan
dengan
mengevaluasi
ulang
urutan
Severity, Occurence
dan
Detection.
Nilai
RPN
yang
baru
ini
disebut Resulting
RPN.
Tindakan
perbaikan
dan
peningkatan harus dilakukan berkesinambungan sampai hasil RPN merupakan keluaran
dengan
tingkat
yang
dapat
diterima
untuk semua
kecenderungan
kegagalan
potensial.
Prinsip
dan
langkah-langkah
yang
mendasari semua
jenis
FMEA
adalah
sama
secara
umum meskipun tujuannya berbeda.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter