![]() Agustina Yohana / 1000868270
BINUS University Jakarta
City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta
15
Pada
permulaan
abad
20
mulai terjadi
perubahan
yang
berarti pada
industri perhotelan
yaitu
mulai
diperkenalkannya
hotel-hotel kelas
menengah
yang
tidak
begitu
mewah dan
mahal
bagi para
pengusaha
atau
wisatawan,
dengan ciri-ciri
yang
lebih
mengutamakan kepraktisan dan
hotel
ini
pun
berkembang
dengan
pesat.
Lalu
industri perhotelan,
secara
alamiah
membagi
hotel
dalam
jenis
menurut
pengguna
jasanya
dan
di
mana
lokasinya
berada,
yakni City Hotel dan Resort Hotel.
II.1.3. Karakteristik dan Tujuan Hotel
Produk
perhotelan
mempunyai
empat
karakteristik
khusus,
yaitu:
produk
nyata
(tangible),
tidak
nyata
(intangible),
bersifat
perishable
dan
non
perishable. Produk
yang bersifat nyata
antara
lain
kamar,
makanan,
minuman,
kolam
renang
dsb.
Produk
yang
bersifat
tidak
nyata,
antara
lain
keramah-tamahan,kenyamanan, keamanan dsb.
Produk
bersifat
perishable
artinya
bahwa produk
tersebut
hanya
bisa
dijual saat
ini,
contohnya
bahan
makanan
segar
yang
tidak
dapat
disimpan
seperti
sayur-mayur.
Produk
yang
bersifat
nonperishable
misalnya
minuman
keras, soft drink, perlengkapan tamu (guest supply and amenities).
Bisnis
hotel
mempunyai tujuan
mendapatkan pendapatan seoptimal
mungkin
melalui
pemenuhan kebutuhan dan
keinginan
tamu
(guest
need
&
wants).
Kepuasan tamu
menjadi
sasaran pelayanan untuk
membentuk
citra
yang baik dan sekaligus menjamin keberadaan hotel dalam jangka panjang.
|