di pusat
kota ¹akarta
yang
memiliki
potensi
sebagai kawasan pertemuan
berbagai
moda
transportasi.
Jalan-jalan
utama di Manggarai
seperti
Sultan
Agung,
Minangkabau
dan DR
Sahardjo
memegang
peran
penting
dalam
menghubungkan
distrik
bisnis
seperti
Sudirman
dan
Kuningan
dengan
daerah
pemukiman
di
Utara
dan
Jakarta Timur.
Terdapat
pula
persimpangan
kereta
api
yang
menghubungkan
jalur
kereta api
Timur-Barat
dengan
Utara
Selatan.
PT Kereta Api
Indonesia
(PT.
KAI)
sebagai
perusahaan
jasa
kereta
api
adalah
pemilik
tanah
terbesar
di
Kabupaten
Manggarai.
Sebagian
besar
tanah
mereka
digunakan
untuk
stasiun
kereta
api,
gudang,
bengkel,
kantor
dan
perumahan.
Beberapa
lahan
kosong
mereka
bahkan
berubah
menjadi
permukiman
liar.
Manggarai
memiliki potensi
untuk
dikembangkan menjadi
pusat
transportasi
utama
Jakarta di
masa
yang
akan
datang.
Ketika
menemukan
solusi
terbaik
untuk
pengembangan
Manggarai,
pertimbangan
yang
paling
penting
adalah
meningkatkan konektivitasnya.
Karena
hanya
dengan
meningkatkan
konektivitas
baik
internal
maupun
eksternal,
Manggarai
dapat
berkembang
menjadi
sebuah
distrik
yang
berkela11iutan. Mimpi
ini
bisa
dicapai
dengan
pelaksanaan
Pembangunan Berorientasi Transit.
Transit
Oriented
Development
(TOD)
merupakan daerah
pengembangan
dengan
sistemjaringan
transportasi. Prinsip TOD sebagai tempat
transit
mencakup
stasiun
atau
bus
sebagai
titik
fokus.
Keberadaan
ruang
publik
pada
pengembangan
TOD
adalah
sebagai
fasilitas
yang
menyediakan
wadah
kegiatan
bagi
masyarakat
sipil
dan
dapat
dula
digunakan
sebagai
area komersial
lokal
di
sekitar wilayah transit. Pemberhentian
sementara
atau
tempat
transit
ini
harus
berada dalam
jangkauan
pejalan
kaki dalam
radius seperempat
mil
|