Home Start Back Next End
  
Agar   tercipta 
persaingan
(kompetisi)  yang 
sehat   antara  
pengusahaan
hotel.
Agar  tercipta
keseimbangan antara 
permintaan (demand)
dan
penawaran
(supply)  dalam usaha
akomodasi hotel.
Pada  tahun 
1970-an 
sampai 
dengan 
tahun 
2001, 
penggolongan
kelas 
hotel
bintang
1
sampai 
dengan 
bintang 5
lebih 
mengarah
ke
aspek 
bangunannya
seperti
luas
bangunan, jumlah 
kamar 
dan
fasilitas 
penunjang hotel  dengan 
bobot 
penilaian
yang  tinggi. 
Tetapi 
sejak  tahun 
2002 
berdasarkan Keputusan
Menteri
Kebudayaan
dan
Pariwisata No.
KM
3/HK. 001/MKP 02
tentang 
penggolongan kelas
hotel,
bobot
penilaian
aspek 
mutu 
pelayanan
lebih  tinggi 
dibandingkan
dengan 
aspek 
fasilitas
bangunannya. 
Walaupun 
demikian 
seorang  
perencana  dan   perancang
bangunan
yang 
ingin 
membuat
sebuah 
Hotel 
khususnya
Hotel 
Ressort 
dapat 
mengacu 
pada
Ketentuan
dan
Kriteria K.lasifikasi
Hotel  yang  dikeluarkan
oleh
Direktorat Jenderal
Pariwisata
tahun 
1995. 
Akan 
tetapi 
untuk 
jumlah
kamar 
tidak 
diharuskan
sesuai
dengan  
golongan  kelas 
hotel 
asalkan   seimbang
dengan 
fasilitas
penunjang
serta
seimbang 
antara    pendapatan  
dan  
pengeluaran
dari  
hotel 
tersebut. 
Hal 
ini
berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kebudayaan
dan 
Pariwisata
Nomor.   KM 
3/HK.
001/MKP/02.
Pembagian 
klasifikasi 
hotel  
berdasarkan  kelas  
dapat  
dijabarkan
dengan
melihat  dari
fasilitas-fasilitasnya seperti  berikut:
1. 
Klasifikasi hotel
berbintang satu
(*)
a.  
Jumlah  kamar
standar,  minimum 15
kamar.
b.  
Kamar  mandi
di
dalam.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter